Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

MASAK BESAR URANG BANJAR

Gambar
MANGAWAH Kebiasaan orang Banjar   terdahulu menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar dalam memasak. Mereka memasak menggunakan peralatan sederhana baik panci dan wajanya maupun alat untuk menyalakan api yang biasa disebut dapur   (Tungku). Namun, Perlahan budaya tersebut mulai dialihkan ke peralatan yang lebih praktis. Mulai dari beralih ke kompor minyak, hingga kompo   gas yang lebih mudah dan efisien.   Penggunaan kompor dalam memasak tidak memakan waktu lama, tidak meninggalkan abu beserata limbah yang lainnya. Satu hal yang cukup menarik untuk saya tulis kali ini. Pergeseran-pergeseran dalam masyarakat  berkenaan dengan   hal memasak tidak menggeser sebuah budaya memasak yang melibatkan orang banyak.   Budaya masak yang menandakan masyarakat banjar hidup rukun,   mampu bekerja sama,   dan saling menolong antar masyarakatnya jelas tergambar dalam budaya mangawah. Budaya masyarakat Banjar ini sering d ilakukan ketika mempersi...

LOKLAHUNG,, AKU GAGAL MOVE ON

Gambar
JANGAN MOVE ON DEEH,, SAYANG RABU, 6 FEBRUARI 2018 Kali kedua aku ketempat ini lagi.   Anak-anak yang ada di foto tersebut adalah anak-anak yang ketemui satu tahun yang lalu. Sempat tak kukenali, tapi ketika kutanya tentang kami tahun lalu mereka ingat kami. Lalu kubuka sebuah foto di ponselku, "kok mirip kamu yaaa" ucapku. Hanya senyum-senyum aja si anaknya. "Loh, emang dia,bukan mirip lagi :D" kata kak Meity. Hah, masa sih.. haha, maklum lah, kayaknya gejala amnesia...... Ini foto yang aku tunjukin pas datang untuk yang kedua kali LANJUTTTT.....!!!! Pertama kali kami bertemu yaitu tahun lalu. Kala itu kami disambut dengan sapaan malu-malu nan menggoda.   Bisa di bayangkan,   seperti apa anak yang baru kenal dengan orang baru.   Perlahan kami mendekat dan mengajaknya bercengkrama.   Bercerita hingga bermain bersama.   Sedikit demi sedikit suasana dingin mulai mencair seiring sikap mereka yang mulai terbuka.   Tak perlu waktu lama untuk a...

MENIDURKAN BAYI ALA URANG BANJAR

Gambar
BAPUKUNG  Menjadi seorang ibu itu bukanlah hal yang gampang. Wanita yang sudah meN ikah harus bisa membuat siasat-siasat tangguh dalam menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga,   baik dalam hal mengurus anak maupun mengurus suami dan rumah. Jika berbicara mengenai mengurus anak,   itu adalah suatu kewajiban orang tua,   terutama ibu yang menjadi al madrasatul ula bagi anak-anaknya .   Dalam hal mengurus anak apalagi yang masih bayi, seorang ibu harus berkorban waktu untuk bisa membuat buah hatinya tenang dan bisa tidur nyenyak. Berbagai cara dilakukan seorang ibu agar bayinya tidak rewel dan bisa tidur dengan pulas. Mulai dari mengajak uring-uringan,   ngasih asi,   di ayun,   bahkan ada yang mengajaknya bermain seharian,   agar ketika si bayi mulai lelah,   dia bisa tertidur pulas. Hal tersebut dilakukan agar ibu bisa mengerjakan pekerjaan rumah yang lain atau hanya sekedar beristirahat. Namun dalam budayanya orang Banjar, ...

DO'A DAN PAGODA

Gambar
Bagi Anda yang belum pernah berkun j ung ke klenteng Soet j i Nurani mungkin akan bingung, karena Anda akan melihat sebuah bangunan seperti menara yang memiliki banyak j endela, j uga terlihat kebulan asap yang keluar dari j endela menara tersebut. Saat masuk ke dalam klenteng akan ada begitu banyak lilin, baik yang berukuran kecil hingga berukuran yang sangat besar seperti batang pohon kelapa. J uga ada orang-orang yang sedang melipat-lipat kertas, di klenteng ini terdapat ruangan khusus untuk kertas-kertas tersebut.   Saat di konfirmasi kepada bapak Tiono Husin nama bangunan seperti menara tersebut adalah pagoda. Di pagoda tersebut tempat untuk membakar serangkaian kertas yang dilipat-lipat dan diberi nama kembang berenteng , kertas tersebut adalah uang khas Cina, setelah selesai sembahyang kertas tersebut dibakar sebagai persembahan kepada dewa. “Ya sebagai persembahan, dengan harapan apa yang diinginkan sampai kepada yang diatas”. U j ar Tiono Husin pengurus klenten...

KLENTENG SOETJI NURANI

Gambar
KLENTENG SOETJI NURANI Mengupas Secara Singkat Sejarah Klenteng Soetji Nurani Banjarmasin selalu memiliki kesan tersendiri bagi yang datang ke kota ini. Baik yang memang mempunyai keperluan penting, maupun sekedar jalan-jalan untuk merelaksasikan diri. Untuk itu bagaimana dengan kalian? Bagaimana dengan menengok arsitektur keindahan sejarah dan budaya Banjar yang ada di Banjarmasin di sekitaran jalan Kapten Piere Tendean, Kelurahan Gadang, Kecamatan Banjarmasin Tengah.  Klenteng Soetji Nurani memiliki arsitektur bangunan yang indah, dilengkapi dengan arca-arca dan ukiran-ukiran yang mengagumkan. Suasana malam hari di klenteng ini juga sagat indah karena dipenuhi dengan lampion. Menurut Tiono Husin, selaku Pengurus klenteng dan Seksi Agama di klenteng Soetji Nurani. Klenteng didirikan pada tahun 1898 dan dibangun oleh dua orang jenderal yang berasal dari China. Kedua jendral itu adalah The Sin Yoe dan Ang Lin Thay. Dahulu ada satu asrama pada zaman pemerintahan ...

MESJID JAMI SUNGAI JINGAH, BANJARMASIN

Gambar
SARAT MAKNA: ARSITEKTUR MESJID JAMI BANJARMASIN Mesjid Jami merupakan mesjid tertua ke-dua di Kalimantan selatan. Mesjid yang dibangun melalui gotong royong masyarakat Banjar ini merupakan masjid yang sarat makna. Tak hanya dilihat dari sisi sejarah pembangunannya, namun juga terdapat berbagai makna dari arsitektur banguannya. Menurut bapak Masdani Musli selaku Badan Pengurus Mesjid Bidang umum pembangunan Mesjid Jami Banjarmasin, memaparkan bahwa “ mesjid yang luasnya sekitar 2 hektar dengan luas bangunan utama 40x40 meter ini, merupakan mesjid yang dirancang oleh Ir. Pangeran Muhammad Noor (Gubernur pertama Kalimantan). Mesjid Jami Banjarmasin Memiliki 5 kubah yang menandakan rukun Islam, 6 atap yang melambangkan keyakinan umat muslim yang biasa disebut rukun iman, 17 tiang yang menandakan jumlah rakaat sholat wajib dalam sehari semalam, dan 41 pintu yang memiliki makna ketika seseorang membaca surat yasin sabanyak 41 kali dan memiliki sebuah hajat, maka insyaAllah hajat terseb...

MAMANDI I WASI TUHA (MEMANDIKAN BESI TUA)

Gambar
MAMANDIKAN   BENDA PUSAKA Berbagai wujud dari kebudayaan memang beragam, baik yang berupa ide, aktivitas maupun artefak yang dihasilkan oleh tiap masyarakatnya. Kebudayaan-kebudayaan setiap daerah memang memiliki perbedaan dan ciri khas tersendiri. Hal tersebut menimbulkan keberagaman yang menjadikan Indonesia kaya akan budaya daerah. Banua Lawas,   diantara daerah-daerah yang ada di Kalimantan Selatan memiliki berbagai budaya yang memiliki nilai mistis dan histori didalamnya.   Tak dipungkiri berbagai benda dan peningalan pusaka yang diyakini memiliki kekuatan gaib banyak ditemui di daerah ini. Baru-baru ini,   tepatnya jum'at,   29 september 2017 diadakan sebuah kegiatan yang diberi nama Pembersihan Benda Pusaka. Hakikat yang tersirat dalam kegiatan pembersihan   benda pusaka ini yaitu pembersihan diri. Acara ini berlangsung selama tiga hari, yang mana pada hari ke tiga atau puncaknya yaitu pada kegiatan Badudus. Menurut Abi, seorang keturunan d...

BUKAN MAKAN BIASA

Gambar
BATALAM: TRADISI BULAN MULUD NAN TAK LEKANG OLEH WAKTU Kehidupan manusia   yang tak terlepas dari budaya terus menampakkan wujud-wujud kebudayaan tiap   daerahnya. Memasuki bulan Rabiul Awal, bulan kelahiran Baginda Rasulullah SAW. Sholawat atas beliau terus di haturkan melaui syair-syair maulid yang di lantunkan. Masyarakat Banjar sering menyebut bulan Rabiul awal ini dengan sebutan bulan mulud. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. pada masyarakat Kalimantan Selatan, khususnya bagian dari wilayah Kabupaten Tabalong memiliki tradisi khusus yaitu tradisi makan batalam. Seperti halnya di daerah Bangkiling dan Hapalah, dan tradisi tersebut juga dibumikan di sekolah seperti di Madrasah Aliyah Negeri Kelua. Menurut A nni sa seorang mahasiswi yang merupakan masyarakat asli Hapalah “Istilah makan batalam dalam masyarakat ini merupakan tradisi turun temurun yang dilakoni setiap bulan mulud. Makan batalam merupakan suatu rangkaian kegiatan maulid nabi yang diperingati setiap...